Laman


Jumat, 20 Maret 2009

I Heart Choco !


Do u love me chocolate?? Yes yes I love chocolate..

Kenapa suka cokelat??
Karena semua suka cokelat.... jadinya saya suka juga??
'gak lah,alasan utama suka karena :
selain manis, cokelat itu bisa merubah penampakan menjadi lebih baik & bisa bikin kagum..
"hhmm...choco make it change for better !"


Dari penampakan biasa menjadi tidak biasa…
Dari penampakan tidak wah menjadi wah…
Dari penampakan murah menjadi mahal..


tau oreo cookies dong...nah kalo dicover cokelat ,penampakannya kira-kira seperti ini :

menarik khan?
so, cokelat itu baik yaa…
gak ada alasan lagi 'dah, untuk tidak menyukai cokelat !!

So, saya pilih choco ya …

Kamis, 05 Maret 2009

Visit kalsel 2009 ….akankah menjadi pengalaman yang tidak terlupakan??






Visit kalsel 2009 terjemahan bebas bagi saya: “ayo dong kunjungi Kalimantan Selatan saya, ajak ortu, saudara,teman, dan geng-geng kamu..”
Nah, Jika ada seseorang atau kumpulan beberapa orang yg tertarik kemudian mengunjungi Kalimantan Selatan…kita akan bilang apa?


Kalo saya akan bilang : “Welcome visitor..have a nice traveling in south Kalimantan ya........

Kita pingin orang mengunjungi tempat kita..berarti kita harus punya rencana untuk menyambut dan melayaninya dengan segala sarana dan prasarana yg layak agar orang yg mengunjungi kita senang dengan hasil kunjungannya,.

Dengan harapan dari kita : dia akan bercerita ke teman2nya kalau kunjungannya ke objek2 wisata kalsel sangat menyenangkan, pelayanan dari kita memuaskan dan akan mengunjungi kita kembali ….
Wah senangnya jika seperti itu…

Saya sangat setuju wisata andalan Kalsel adalah Pasar Terapung. Kenapa??

- Correct me if I’m wrong,..pasar terapung hanya ada 2 di dunia, yaitu Kalimantan dan Thailand. Namun untuk Thailand kabarnya itu adalah buatan.
- Banyak yang tahu atau minimal sudah pernah melihat (walaupun hanya melalui media TV)
tentang uniknya wisata pasar terapung.



Beberapa kali saya nemani tamu ataupun teman (dalam hal ini saya akan menyebutnya visitor) jalan-jalan ke wisata pasar terapung..dan saya menilai pasar terapung tidak terlalu banyak yang berubah ya…(ini adalah penilaian saya lho karena seringnya ke pasar terapung) dalam hal :

1.Tidak adanya kepastian harga Sewa Klotok.

Saya selalu kesulitan untuk menentukan/menawar harga sewa klotok (perahu pake mesin yg bunyinya tok tok tok) untuk tujuan melihat objek pasar terapung ataupun objek wisata disekitarnya , seperti Pulau Kembang. Tiap pengemudi klotok memberikan harga yg berbeda-beda..dan negonya pake Bahasa Banjar. Sampai teman ataupun tamu yg saya bawa nyeletuk :” wah kalo berangkat sendiri..jangan-jangan dimahalin nih,soalnya gak bisa Bahasa Banjar euy…”

Pengennya sih : bisa gak ya ada kepastian harga sewa klotok ..misal dengan cara harga ditulis disecarik kertas dan ditempel di tiang klotoknya ,lebih bagus jika ditulis juga dalam bahasa Inggris.
Misal : Boat for Rent (price)
Kuin-floating market- p.kambang (pp) Rp. …..
Kuin-floating market –Barito River (pp) Rp……

Jadi visitor (yg berangkat sendiri /tanpa guide) tidak akan berprasangka dimahalan…

2.Kondisi klotok

Kondisi klotok kurang mendukung kenyamanan visitor..
selama ini saya selalu menjumpai kondisi dalam klotok kurang bersih, masih ditemui sampah-sampah kecil , tempat duduknya kadang basah (jadi sebelum duduk nih biasa ada adegan nyari-nyari tissue dan sejenisnya buat ngelap-ngelap).Hal itu sangat mengganggu, artinya perjalanan belum mulai sudah ada temuan peristiwa yang kurang enak ya..

Pengennya sih :
- bisa gak ya : mungkin diberikan sosialisasi ataupun pengarahan untuk pengemudi klotok
agar memperhatikan kondisi klotoknya demi kenyamanan visitor. Minimal klotok sebelum dipakai dicek dulu deh kondisinya (tempat duduknya dilap, jika ada sampah disingkirkan, dsbnya)
- klotok khusus untuk wisata pasar terapung bisa didesain agar atapnya agak tinggi gak ya..??

Pernah bawa tamu asing karena tinggi badannya emang rata2 diatas kita, akhirnya mereka berdiri.Kasihan deh liatnya, bahkan ada yg nekat duduk, itupun dengan kondisi kepala ditekuk hihihi.


Apalagi jika dalam bulan visit kalsel 2009, setiap visitor yg ke naik klotok untuk tujuan wisata pasar terapung diberikan “welcome snack” khas Kalimantan seperti beberapa biji klepon..atau beberapa pcs amplang....apapun snack khas Banjar. Atau bisa juga “welcome manik” khas Kalimantan..entah itu gantungan kunci manik (murah lho ada yg harganya 2rb an..) dan kita bisa sekalian promosi juga ke visitor kalo mereka mau barang2 spt manik ini, kunjungi juga Martapura si-kota intan.

Intinya sih pengen dilayani layaknya pelayanan dihotel2 yg biasanya punya welcome candy atau welcome drink hehehe.. Tentunya itu udah dimasukin di anggaran harga tiket klotok ya…
Saya pikir, walaupun nilainya kecil..tapi itu sangat berkesan bagi visitor..

3. Kondisi Sungai Pasar Terapung
Kondisi sungai masih terlihat kotor karena pemandangan sampah2 yang mengapung..
Pengennya sih : Sungai bisa bebas sampah ya..
Mungkin bisa dimulai dari hal kecil dulu , disediakannya tempat sampah di masing2 klotok.


4. Penjual & kondisi di pasar Terapung.
Sangat berciri khas…
Ini adalah hal yang sangat visitor atau teman saya sukai, rata2 nih mereka berkomentar :
- “Wah cara mereka berjualan sangat unik, jualan di perahu sambil bergoyang goyang...”

- “Ada rumah makan terapung juga…”


- “Mereka pasti pandai berenang ya…(kalau jatuh ke sungai bukan masalah dong)”
- “Jualan mereka unik-unik”. Seperti buah-buahan local (kasturi mereka bilang mangga kecil
dan
pampakin mereka bilang imitasinya durian hehehe) ,
- “Ada mie instant juga ya kayak jualan diminimarket aja. Eh minyak tanah juga ada yg jual..”
- “Wajah mereka khas banget ya..terutama yg perempuan pakai bedak putih..”
(maksudnya pakai pupur bangkal)



- “Penjualnya orang tua semua ya... Memangnya anak-anaknya nya gak ada yang mau jualan ya??”



Pokoknya banyak deh komentar-komentar menggelitik & diluar dugaan..

Nah yang jadi kendala nih, biasanya penjual selalu menawarkan barang dagangan mereka dalam bahasa banjar dan berkali-kali temen saya minta diterjemahin.…

Padahal mereka (visitor lokal) sangat ingin berkomunikasi langsung lho..
Pengennya : bisa gak ya penjual2 itu diberi sosialisasi kalo nawarin dagangan selain pakai bahasa banjar , pake bahasa Indonesia juga atau kalo bisa pake bahasa inggris ke orang asing, jadi nilai lebih tuh, walaupun sedikit sedikit akan seru dehhh.
Kan pasti penjualnya senang ya jika ada visitor yg tertarik untuk bertransaksi
(coba kita perhatikan penjual di Bali rata2 bisa menawarkan dagangan mereka dalam bahasa inggris.Walaupun tidak terlalu lancar, tapi mereka berani berbicara, bahkan ada pedagang yg menawarkan dagangan dengan bahasa inggris seadanya dan dengan bantuan kalkulator )
Yah walaupun orang asing yg berkunjung tidak sebanyak di Bali tapi tidak ada salahnya kan kita belajar dari sekarang atau mungkin mereka diberikan pelatihan berbahasa inggris ?? minimal cara menawarkan dagangan??

5. Kondisi Tempat Wisata Pulau Kembang..
Habis ke dermaga pasar terapung, biasanya dilanjutkan ke Pulau Kembang, tempat monyet2 khas Kalimantan. Kondisi ditempat ini :
- Kurang terawat , contohnya jembatan untuk mengelilingi pulau kambang, kayunya banyak yg
bolong2 dan benar saja temen saya hampir jatuh karna saking bersemangatnya lari2 kecil ..hehehe
- Banyaknya pemandu yg menurut saya aneh..masa kita jalan di jembatan pelan-pelan disuruh cepet-cepet dengan alasannya “ nanti monyetnya pada datang Bu..”.Padahal kita justru pengen monyetnya banyak yg datang trus foto2.Eh Ini malah disuruh cepet – cepet.
Kata temen saya : "duh gimana mo motret2 nihh"
- WC nya gak ada ya..
Atau mungkin saya yang tidak tahu tempatnya…?? Jujur aja, saya tidak melihat adanya
petunjuk dimana sarana2 umum seperti WC atau musholla. Pernah nih, hanya karena temen saya
kebelet buang air kecil, kita terpaksa buru-buru kabur meninggalkan Pulau Kembang .

Sudah beberapa kali ke pasar terapung & pulau kambang,,hal hal seperti ini biasanya terulang kembali..

Dibalik uneg uneg dan harapan untuk menyambut visitor yg saya kemukakan diatas,
Saya bangga jadi orang Banjar yg punya wisata andalan yg berciri khas seperti pasar terapung..dan saya akan terus mempromosikannya , dimulai dari hal hal yg paling gampang seperti :
- menulisnya diblog pribadi, seperti yang pernah saya lakukan di

http://abbakalimantans.multiply.com/photos/album/13/13_ke_pasar_terapung_yuukk

- Selalu mengirimkan kartu lebaran yg dengan foto2 khas Kalimantan melalui email keteman teman luar pulau.


- Bila bepergian ke luar pulau Kalimantan, saya biasanya membawa oleh2 khas Kalimantan (yg murah meriah aja biar gak bangkrut hehehe) untuk dibagi-bagikan. Dan biasanya berlanjut nih mereka ngasih duit untuk minta dibelikan kembali barang serupa, dengan alasan barangnya murah, bagus dan unik. Dan kalaupun ada di tempat mereka, harganya ternyata mahal sekali
- Berbicara ketemen2 kantor atau dilingkungan saya sambil memamerkan foto-foto pasar terapung ,
dan bilang bahwa “ nih liat , foto2 saya cantik ya dan pasar terapung itu indah & unik khan !” hehehe... (jangan kaget ! masih banyak temen saya yg asli banjarbaru ,yang berpuluh puluh tahun tinggal
di banjarbaru, tapi belum pernah ke pasar terapung lho..)

Dan seandainya saya seorang visitor (yg belum tau tentang pasar terapung) tapi pengen banget visit pasar terapung dan saya tinggalnya diluar pulau Kalimantan, entah itu di Jakarta, Bandung, Sumatera,Madura,Timika ..
saya hanya ingin tau : adanya KEPASTIAN berapa total biaya yg harus saya keluarkan untuk menikmati indahnya wisata pasar terapung dan wisata2 andalan lainnya di kalsel, sehingga saya akan memasukannya dalam anggaran pengeluaran wisata. Apakah ada web resmi yg bisa direkomendasikan??

Boleh dong saya berandai andai minta disambut dengan kalung bunga , syukur-syukur disambut dengan kalung berlian (hehehe mimpi kali yaa) saat mendarat di bandara Syamsuddin Noor ,namanya juga visitor. Visitor…, yang bagi saya dia membawa misi untuk menceritakan hasil kunjungannya.

Sedikit renungan :

Suatu ketika, di saat saya sedang sibuk bergelut dengan rutinitas pekerjaan, entah kenapa saya teringat dengan pengalaman saya & suami berkunjung ke Bali. Saya sangat ingat dengan detail bagaimana perjalanan saya ke sana. Saat tiba di Bandara, saat memilih transportasi/travel, saat melihat peta Bali dan menentukan hendak pergi ke obyek wisata mana, saat berkunjung ke masing-masing obyek wisata, dan saat beristirahat di penginapan. Saya sangat ingat setiap detilnya karena ternyata semuanya memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Setiap saya ingat, setiap itu pula timbul keinginan untuk berkunjung lagi, untuk menikmati pengalaman yang tidak terlupakan sekali lagi

Saya ingin visitor luar daerah yg berkunjung ke kalsel..tidak hanya sekali (contoh kalimat yg umum : “ ah yang penting udah tau pasar terapung ..cukup sekali ”) , tapi saya pingin visitor bisa berkali-kali atau rutin mengunjungi kalsel..Itu adalah satu tantangan bagi kita orang Banjar ..bagaimana caranya agar kita bisa membuat tempat wisata itu seperti magnet yg akan menarik kita kembali dan terus kembali lagi. Bagaimana obyek wisata itu bisa memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Berikut ini mungkin hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan kepada visitor :

-Informasi obyek wisata KalSel
Berikan informasi seluas-luasnya tentang semua obyek wisata di Kalsel (bisa dengan papan informasi di tiap-tiap “pintu masuk” ke Kalsel seperti airport, terminal, pelabuhan dll). Diharapkan visitor bisa memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi semua obyek wisata tersebut. Bila mereka merasa waktu-nya kurang, maka mereka pasti datang lagi.

-Kepastian harga
Berikan kepastian harga transportasi, biaya penginapan dan fasilitas lainnya (atau paling tidak perkiraan jumlahnya) sehingga visitor bisa memperkirakan obyek wisata yang mana dulu yang akan mereka kunjungi. Bila mereka merasa uang-nya kurang, maka mereka pasti datang lagi

-Cinderamata khas KalSel
Berikan cinderamana yang bisa mengingatkan mereka akan Kalsel. Yang saya maksud dengan “berikan” adalah kita benar-benar memberi, bukan meminta mereka untuk “membeli”. Hal ini bisa dilakukan misalnya setiap hotel/penginapan atau traveling agent diwajibkan memberikan cinderamata (harganya bisa menyesuaikan) kepada setiap visitor. Diharapkan cinderamata tsb bisa mengingatkan bahwa mereka pernah ke Kalsel. Bila mereka merasa cinderamata-nya kurang, maka mereka pasti datang lagi.

-Event menarik & berbeda
Adakan event-event yang menarik di setiap obyek wisata. Yang saya maksud dengan “event menarik” adalah event yang selalu berbeda setiap saat, atau kalau memang event tsb bersifat rutin/regular maka berikan sentuhan yang berbeda dengan event sebelumnya (misalnya lomba jukung hias tapi dengan tema budaya dayak, tahun berikutnya dengan tema perhiasan intan berlian, tahun berikutnya tema sasirangan dll). Jangan biarkan event rutin menjadi event yang bisa ditebak (tebakable) apalagi menjadi event yang membosankan. Bila mereka merasa terhibur, maka mereka pasti datang lagi.

Tapi saya sangat yakin, setelah saya baca wacana di alamat dibawah ini :
http://melayuonline.com/news/?a=TkxSVi91UGlaM1ZBY2E%3D=&l=forum-banjarmasin-insight-menyambut-visit-kalsel-2009 ,


Saya sangat yakin akan ada perubahan yang sangat terasa terhadap sarana & prasarana di lokasi wisata2 andalan kita sabarataan, sehingga nantinya bisa memberikan pengalaman yg tidak terlupakan bagi visitor...